TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Hidup dan Mati {10}



Hidup dan Mati {10}

0Liu Anqier tampak menggerakkan jemarinya dengan lemah, membuat Li Qian Long agaknya cukup senang dengan hal itu. bagaimana tidak, sudah nyaris dari separuh tenaganya dia kerahkan untuk membuat Liu Anqier bangun dan sadarkan diri. Namun sudah dari tiga malam sosok lemah itu seolah enggan untuk membuka mata. Dia seolah enggan untuk kembali hidup, seolah kematian adalah hal yang selalu ingin untuk dinantikan.     
0

Li Qian Long agaknya merasa sangat bersalah, andai saja dia masih memiliki kuasa untuk mengubah takdir seseorang. Pastilah dia akan menghapus masa pahit ini untuk Liu Anqier dan Chen Liao Xuan. Sebab apa yang mereka pernah alami di kerajaan langit sudah cukup memnyakitkan. Namun mau bagaimana lagi, dia sudah tak bisa melakukan apa pun. semua takdir yang dia tulis merupakan ketetapan langit yang tak bisa diganggu gugat oleh siapa pun juga. Li Qian Long kembali memandang Liu Anqier. wanita ini benar-benar tidak memiliki salah apa-apa. Dari awal dia dilahirkan menjadi setengah Dewi dan manusia pun bukan merupakan salahnya. Namun bagaimana bisa, sosok yang akan menjadi Ratu di istana langit untuk mendampingi Chen Liao Xuan malah memiliki takdir yang sangat mengerikan. Cinta sedari awal yang tidak direstui oleh para Dewa tertinggi, dibunuh dengan cara menyakitkan, hingga dia reinkarnasi berkali-kali dengan sangat menyakitkan. Bagaimana tidak menyakitkan. Selama beberapa puluh kali kelahirannya, Liu Anqier memiliki nasib sama selama dia tidak bertemu dengan Chen Liao Xuan. Berkali-kali dia hanya bisa menikmati hidup singkat, kemudian dia meratapi nasibnya di bawah pohon persik yang ada di kediamannya, kemudian dia mati muda dengan berbagai cara yang sangat mengenaskan. Mulai dari penolakannya atas perjodohan dari ayahnya, sehingga dia menegak racun dan mati di bawah pohon persik, mati gantung diri, dibunuh oleh orang-orang jahat dan lain sebagainya. sebuah hal yang keluar dari nalar yang tak bisa dianggap manusiawi. Bahkan Li Qian Long merasa tersayat pilu setiap kali dia menulis takdir Liu Anqier yang sangat menyakitkan ini.     

"Dewi Anqier, aku tidak tahu siapa margamu ketika kau berada di langit. kau berada di sana pun tanpa memiliki marga. Namun aku tahu siapa Dewi yang telah dengan tega menjadikanmu sebagai sosok sebatangkara seperti ini. membawamu ke istana langit dan membuatmu benar-benar menutup jati dirimu. Bahkan saat kematianmu pun ibumu sama sekali tidak tampak untuk menitikan air mata atau pun risau karena kepergianmu. Berkali-kali aku mencoba untuk datang menemuinya untuk sekadar berbincang, tapi ibumu sama sekali tak peduli dan menganggap kau seolah tak ada artinya. Mungkin, ibumu takut jika aku akan memberinya hukuman, atau aku akan mengadukan perihal ini kepada Yang Mulia Raja. Padahal sebenarnya, bukan itu maksudku. Jika memang kau tidak diakui oleh ibumu. Lantas bagaimana bisa kau diajak ke istana langit, Dewi Anqier. kenapa kau dihapus ingatanmu saat di dunia. Padahal jika kau masih di dunia mungkin kau akan bahagia. Kau akan bertemu dengan Putra Mahkota saat dia sedang mengemban misi untuk menjadi manusia dan menumpas bangsa iblis. Sehingga kalian akan menjadi Raja dan Ratu, sampai anakmu dewasa dan menggantikan posisinya, dia baru akan kembali menjadi ke alam langit. kau akan diajak ke istana langit, dan kau pasti akan lebih mendapatkan penghormatan yang sangat luar biasa. Sebab kau terlahir dari benih Raja yang agung, yang kedudukanmu meski kau setengah Dewi benar-benar tidak sembarangan. Aku, bisa menghapus aura manusiamu itu, dan aku bisa membuatmu menjadi Dewi yang utuh. Tanpa harus kau merasakan kesakitan yang seperti ini. Sungguh, Dewi Anqier. maafkanlah aku, lagi-lagi tidak ada lagi yang bersalah selain langit yang telah menetapkan takdirnya untukmu. Takdir yang benar-benar membuatku frustasi dan putus asa. Takdir yang membuatku merasa bersalah karena kau mengalami semua hal sampai sejauh ini. sosok yang tak bersalah harus merasakan hal yang sangat menyakitkan. Bahkan aku tak tahu harus berbyat apa agar kau merasa bahagia. Aku… bahkan seumur hidupku tidak akan pernah bisa membalas semuanya untukmu. Akan tetapi percayalah, Dewi Anqier… kelak, ketika kau sudah menjadi Dewi seutuhnya, aku akan berjanji kepadamu untuk mengabdikan seluruh hidupku kepadamu, Dewi Anqier. aku akan melakukannya untukmu, dan janjiku akan selalu tepati. Sekarang, bertahanlah sedikit lagi, lewatilah kesakitan sedikit lagi. Tidak akan lama maka kau akan bisa bersatu dengan Putra Mahkota. Hanya tinggal satu langkah yang harus kau lakukan agar jiwa Putra Mahkota terlepas dari belengguh jiwa iblisnya. Agar Putra Mahkota bisa menjadi Putra Mahkota yang sesungguhnya. Pengukuhan itu, hanya akan terjadi saat janin yang dikandung oleh Selir Lim lahir dan dia menginjak remaja, dan saat itulah penerus Raja Iblis telah menduduki singgasana. Atau jika bisa ada jalan yang lebih singkat agar kau tak bisa menunggu lama. Sebab aku yakin, jika menunggu itu mungkin kau akan mati terlebih dahulu. Masa kehidupan iblis dan manusia sangatlah berbeda. Dan masa itulah yang akan semakin membuatku takut jika kau dan Putra Mahkota untuk akan terpisah oleh takdir lagi. Putra Mahkota yang hanya bisa mencari dan menunggumu, hingga akhirnya semua yang ada pada dirimua menjadi sia-sia. Aku mohon, Dewi Anqier. bertahanlah, menjadilah hebat dan menjadi wanita yang kuat untuk Putra Mahkota, jangan benci dia karena dia terlalu mencintaimu. Jangan bernci dia karena dia terlalu takut kehilanganmu. Karena dia adalah takdirmu yang sebenarnya, dan kalian tidak akan pernah bisa bertakdir dengan sosok mana pun selain dari diri kalian masing-masing kepada satu sama lainnya."     

Li Qian Long kembali terdiam, saat jemari itu perlahan mulai bergerak dengan lebih kuat dari sebelumnya, perlahan mata yang tertutup itu pun mulai terbuka, untuk kemudian tatapan sendu itu memandang padanya. Lagi, Li Qian Long terdiam. Namun sesaat kemudian Liu Anqier kembali tak sadarkan diri. Sebuah hal yang membuat Li Qian Long kaget bukan main. Dia langsung memeriksa denyut nadi dari Liu Anqier. dia mulai berkeringat dingin, dengan cepat Li Qian Long mulai menyalurkan tenaga dalamnya kepada Liu Anqier. sebab denyut nadi dan detak jantung dari Liu Anqier benar-benar telah menghilang.     

"Dewi Anqier! bangunlah! Bertahanlah aku mohon!" teriak Li Qian Long.     

Di sisi lain, Chen Liao Xuan yang masih bersimpuh di samping ranjangnya langsung terbelalak, saat dadanya terasa terbakar dengan sempurna. Mata birunya seketika berubah normal, rambut putihnya mendadak menghitam. Dia kemudian memandang langit, jubah hitam yang ia kenakan kini berubah menjadi putih. Air matanya langsung menetes dengan begitu sempurna, kemudian dia menggelengkan kepalanya. Chen Liao Xuan mulai tertarih keluar dari kamarnya, yang ternyata di sana sudah ada Lim Ming Yu, dan juga Jiang Kang Hua. Keduanya agaknya kaget melihat sosok Chen Liao Xuan yang mereka lihat, untuk kemudian mereka terkejut dengan Chen Liao Xuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.